Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Semua ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kenapa harus insecure?

Saat saya menulis ini, kalender menunjukkan tanggal 3 Desember 2011, sehari sebelum Nouryoku Shiken. Seharusnya saya belajar mengingat level yang saya ambil lumayan berat juga. Tapi melihat masalah yang lagi rame belakangan ini, saya nggak tahan buat nulis, seengganya nulis pendapat pribadi saya.   Masalah apa?   Jadi ternyata sebuah majalah yang dikenal sebagai majalah yang membahas manga dan anime mengeluarkan sebuah survey yang intinya menanyakan apakah pembaca setuju apabila majalah ini membahas korea juga?   Saya sih tidak masalah ya, mengingat di Jepang juga sedang terkena hallyu wave. Silahkan saja, asalkan porsinya jangan berlebihan dan tidak melupakan slogan aslinya yaitu ‘ANIME & MANGA MAGAZINE’.   Tapi ternyata banyak juga yang menolak mentah-mentah.   Pembaca yang menolak ini kebanyakan adalah penikmat anime yang cukup merasa terganggu dengan keberadaan ‘demam korea’.   Sebagian dari mereka menyampaikan komentar dengan cukup sopan dan masuk akal,

Too young, too old

First we’re too young, and then we’re too old.   Warning : galau   Too young to do this, too young to do that. Gw menghabiskan masa remaja gw dengan mendengar itu. “Nggak boleh nak, kamu masih terlalu muda buat blahblahblah, belum waktunya buat blahblahblah”. Too young. Akhirnya gw tumbuh dengan berpikir, “Ah gw masih terlalu muda untuk itu.”   Tanpa disadari akhirnya udah terlambat, sekarang gw sudah ‘terlalu tua’.   At first it was “You’re too young for this.” And then suddenly it’s “Aren’t you too old for that?”   Sebenernya pengertian terlalu muda itu seperti apa? Batas waktunya sampai kapan? Apakah tanpa gw sadari gw sudah melewati masa remaja gw begitu saja? Sia-sia? Tanpa kesan?   First we’re too young, and then we’re too old.   Ditulis saat #GalauJikan Galau Jikan for Riri : Every night, 10 pm – dawn.   Kasdfghjkasdfghjkasdfgh nah apakah gw ‘terlalu muda’ untuk memikirkan ini? Atau gw terlalu ketuaan untuk mikirin ini, secara gw udah ga pan

Belajar dari pengalaman orang lain

Kemarin pagi saya dapat kabar dari timeline twitter kalau subuh tadi ada kecelakaan di deket pejaten village. Kata temen yang tinggal di sekitar situ sih katanya ada kecelakaan, tapi saya ga begitu mikirin, mengingat kemarin di perjalanan dari Jatinangor ke Jakarta saya melihat 2 kecelakaan juga.   Tapi menjelang siang akhirnya saya dapet berita lengkapnya. Ternyata mobil yang kecelakaan itu berisi anak-anak SMA 28 yang ngebut sesudah Sahur on the road, dan 2 diantara mereka meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun…   Berikut cerita dari yang ada di tempat kejadian waktu itu     2 orang yang meninggal itu perempuan, dan dilihat dari akun twitter mereka, mereka dibawa ngebut oleh teman mereka.   Terus terang ini membuat saya ingat kejadian sebulan yang lalu waktu mobil saya kecelakaan juga.   Waktu itu saya dan 10 orang temen saya liburan ke pangandaran. Begitu pulang, kita ngambil rute lain yang seharusnya lewat garut, jadi lewat ciawi. Tau sendiri medan