Semua ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kenapa harus insecure?

Saat saya menulis ini, kalender menunjukkan tanggal 3 Desember 2011, sehari sebelum Nouryoku Shiken. Seharusnya saya belajar mengingat level yang saya ambil lumayan berat juga. Tapi melihat masalah yang lagi rame belakangan ini, saya nggak tahan buat nulis, seengganya nulis pendapat pribadi saya.

 

Masalah apa?

 

Jadi ternyata sebuah majalah yang dikenal sebagai majalah yang membahas manga dan anime mengeluarkan sebuah survey yang intinya menanyakan apakah pembaca setuju apabila majalah ini membahas korea juga?

 

Saya sih tidak masalah ya, mengingat di Jepang juga sedang terkena hallyu wave. Silahkan saja, asalkan porsinya jangan berlebihan dan tidak melupakan slogan aslinya yaitu ‘ANIME & MANGA MAGAZINE’.

 

Tapi ternyata banyak juga yang menolak mentah-mentah.

 

Pembaca yang menolak ini kebanyakan adalah penikmat anime yang cukup merasa terganggu dengan keberadaan ‘demam korea’.

 

Sebagian dari mereka menyampaikan komentar dengan cukup sopan dan masuk akal, sedangkan sebagian lagi… ya, begitu deh.

 

Jujur saja saya senang sekaligus sedih bacanya. Senang, ternyata di era yang penuh dengan ‘demam korea’ ini masih banyak yang masih mengikuti perkembangan anime. Sedih, karena sebagian besar dari para penikmat anime dan manga ini seakan membuat diri mereka exclusive dan dengan mudahnya menghina apapun yang dianggap berada di luar mereka, dalam kasus ini, Korea.

 

Sebenarnya saya tertarik sekali untuk membalas satu-satu komentar-komentar yang agak tidak enak itu, tapi jumlahnya luar biasa dan, well, memangnya saya siapa?

 

Berikut komentar-komentar yang gatal mau saya komentari. (Dengan memperhalus kata-kata, trust me, aslinya lebih kasar dari ini. Dan tanpa bermaksud menjatuhkan pihak-pihak tertentu)

 

1. Ngapain sih bahas Korea? Emangnya nggak ada bahasan lain??

Jawaban aslinya sih pasti hanya redaksi yang tahu lah ya. Kalau menurut pendapat saya pribadi, Korea dibahas karena di Jepang pun Korea sedang relevant. Beberapa grup Korea bahkan mengisi soundtrack anime-anime ternama. 2PM di anime Ao no Exorcist dan MBLAQ di anime Beelzebub, misalnya. Dan tentu saja, Tohoshinki.

Tidak ada salahnya kalau hanya sekedar membahas profile grup mereka kan? Apalagi beberapa dari mereka juga sedang berkarir di Jepang sebagai aktor. Bahas dramanya, bahas karakternya, bahas sedikit tentang kehidupan pribadinya. Selesai.

 

2. Lebih baik bahas sastrawan Jepang aja.

Setuju, ini smart sekali, bisa menambah wawasan juga. Sekalian buat bantuin skripsi saya boleh dong /halah

 

3. Ngebahas Korea?? Jadi murahan!

Dari segi apanya ya? Selama tidak membahas gosip-gosip selebritinya saya rasa terlalu shallow kalau langsung menjudge begitu saja.

 

4. Boyband Korea maho! Girlbandnya sok seksi pamer-pamer aurat!

Saya tidak yakin ini Cuma ngetroll atau serius ya. Kalau serius, maka saya mempertanyakan sejauh mana anda ngefans dengan segala sesuatu yang berbau Jepang.

Maho. Definisi maho untuk anda seperti apa? Apakah yang bernyanyi sambil joged-joged di panggung itu maho? Apakah yang suka memberi fanservice dengan cium-cium itu maho? Apakah bagi anda seluruh boyband itu maho?

Pernah lihat boyband Jepang? Pernah lihat saat mereka konser dan memberi fanservice? Kalau yang begitu juga disebut maho berarti anda menyinggung fans-fans boyband-boyband Jepang itu lho.

Girlband sok seksi pamer aurat. Pernah lihat penyanyi jepang wanita saat manggung? Koda Kumi atau Ayumi Hamasaki misalnya? Pernah lihat girlband Jepang? Tahu nggak kalau aktris-aktris tokusatsu banyak yang pernah jadi gravure idol atau minimal pernah foto bikini? Ngomong-ngomong saya juga kurang suka kok sama girlband Korea yang pamer aurat. Soalnya mereka udah segitu pamernya tapi kok menurut saya nggak ada yang bisa dipamerin. Rata gitu ya, seksian Koda Kumi kemana-mana.

 

5. Jepang lebih Variatif! Nggak sekedar tampang dan goyangan!

Variatif disini dalam segi apa kalau boleh tanya? Jepang ada manga, Korea ada manhwa. Animasi Korea juga bagus-bagus, lho.

Tampang dan goyangan? Lagi-lagi, anda belum pernah lihat boyband Jepang? By the way, di Korea juga ada Band lho. Nggak boyband semua. Hiphop juga ada. Sama lah seperti Negara-negara lain.

 

6. Daripada sama muka oplasan mending sama character anime!

… Bagaimana caranya? Apa saya ketinggalan jaman, ada tekhnologi baru yang bisa buat saya bersama dengan karakter anime favorit saya? Tanpa menjadi karakter OC mary sue di fanfic, tentu.

 

7. K-pop sih murah, goceng juga dapet, anime itu mahal

Lalu kenapa saya menghabiskan jutaan rupiah untuk nonton konser kpop dan ratusan ribu untuk albumnya? Dimana bisa saya dapatkan kpop gocengan itu?

 

8. Jangan buat otaku Indonesia semakin menjadi minoritas!!

Pertama, saya tidak setuju dengan istilah otaku ini. Di Jepang sendiri Otaku ini berarti negative. Tolong berhenti menyebut diri sendiri atau penikmat anime sebagai otaku. Kedua, minoritas. Saya rasa dibandingkan dengan saat saya pertama memproklamirkan diri sebagai penggemar anime (tahun 2000), sekarang jumlah penikmat anime sudah berkembang sangat pesat. Acara ‘jejepangan’ sudah banyak digelar, nyaris setiap bulan pasti selalu ada di berbagai tempat. Malah jadi overrated kalau menurut saya. Kalau dibandingkan dengan demam Korea, menurut saya ini hanya masalah waktu sampai demam Korea turun pamor. Cepat atau lambat pasti akan ada trend baru. Sama seperti saat Jepang begitu digemari sebelum akhirnya Korea menggantikannya. Apakah sebegitu sulitnya berjalan di jalan masing-masing? Fans Korea di fandomnya, dan fans Jepang di fandomnya? Kenapa harus merasa insecure?

 

Sebenarnya masih banyak yang mau saya komentari, tapi lupa… Tambahin dong kk :D

 

Sekali lagi saya tidak bermaksud untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu maupun membela satu pihak. Saya hanya ingin menginformasikan saja, bahwa sebelum mengejudge sesuatu ada baiknya memahami dulu dalam-dalam apa yang sebenarnya akan kalian judge itu.

 

Saya penikmat anime dan Korea yang imbang kok. External hard disk saya isinya setengah Kpop setengah Anime. Saya juga cukup mengerti kebudayaan Jepang karena saya mengambil major Jepang. Tulisan ini dapat saya pertanggungjawabkan :)

 

Anyone open for discussion? Kita bisa sharing bareng kok ^^

Komentar

  1. Soalnya mereka udah segitu pamernya tapi kok menurut saya nggak ada yang bisa dipamerin.

    THIS, ahuahahah.

    Baidewei Jumat saya ujian negara loh. *facepalms*

    Anyways, yang namanya trend itu naik turun. Kalau merasa bener-bener cinta sama sesuatu, ga usah takut sesuatu itu akan kalah keren dan kehilangan penggemar. Toh pasti akan ada yang tetep cinta. Ya kita sendiri.
    Kalau harus mencela dan menghujat kanan kiri untuk membela yang kita sukai, kasihan dong sama yang kita sukai. Nanti orang yang melihatnya menganggap sesuatu ini kok disukain sama orang-orang yang ngomongnya kasar. Nanti sesuatu yang kita sukai itu jadi ikutan dianggap jelek oleh yang lihat.

    Saya juga males sih kalo cowok-cowok kesukaan saya (yang sebagian besar orang Jepang) dibilang orang Korea. Tapi ya gimana lagi, wong cowo-cowo kesukaan saya juga ternyata doyan artis Korea. Masa saya malah menghujat Korea. XD;

    BalasHapus
  2. saya kurang dari 24 jam lagi juga mau ujian, apa yang saya lakukan ini orz

    Kan ga membela satu pihak hahahaha jujur lebih suka body artis jepang kok

    BalasHapus
  3. INIIIIIIII

    Kenapa harus insecure kalo kita yakin akan kesukaan kita? Kenapa harus hujat yang tidak sependapat? Pernah terpikir ga kalo orang-orang yang jadi sebel sama anime itu gara-gara fansnya kebanyakan bertingkah seperti ini? Kan kasian, animenya ga salah apa-apa

    BalasHapus
  4. Bukan cuma anime. Band, penyanyi, atau apapun itu lah. Kalo fansnya bikin ilfil, pasti jadi males liatnya.

    BalasHapus
  5. Oh ya tambahan aja, kayaknya kok pada ga suka sama orang yang pindah fandom ya? Saya fandom banyak banget dan ga pernah ada masalah tuh. Masih tetep bisa temenan sama orang-orang fandom sebelah. Apakah dengan saya pindah fandom lalu saya jadi jahat? :(

    BalasHapus
  6. Komentar2 yang kasar begitu sebenernya yang bikin antara kuping panas & pengen ketawa karena lebih keliatan kayak niat ngetroll D:~

    & seringnya (mungkin ga semua sih) yang suka komen2 tanpa pikir panjang di tempat furor tersebut, justru malah merasa bangga dengan sebutan 'otaku' =O

    BalasHapus
  7. Mari merambah fandom-fandom secara bersamaan saja. #kemaruk #pencintakeindahan

    BalasHapus
  8. *menyimak sok tau* ketinggalan berita jauh banget gw, baru tau beginian. Menurut gw sih gpp aja gitu ngebahas Korea selama itu berhubungan sama anime/manga/dorama/apakek (supaya masih sesuai sama slogan majalah tersebut). *komen ga penting*
    Tapi emang fandumb macam begini ini yang bikin orang jadi males dan ngejelekin nama fandom :|

    Btw soal pindah fandom, hobi saya setiap minggu(?) malah loncat dari satu fandom ke fandom lain dengan sigap bagaikan kutu. Hahaha

    BalasHapus
  9. Why not? Idol Jepang nyari duit di Korea, idol Korea pun nyari duit di Jepang. Chansung ikutan main dorama. Di MENtertainment ada SHU-I dan boyband Korea lainnya. Idol Jepang pun ngefans idol Korea, dan sebaliknya.

    Kenapa fansnya yang musti ribut sih? Selama si majalah gak keluar dari pakemnya yang emang berfokus pada kebudayaan Jepang, sepertinya masih wajar aja.

    Oke, itu pandangan pribadi. Dan sebenernya pembaca pun berhak protes kok. Tapi protes itu yang masih wajar dan logis dong. Ngapain sih musti nge-bash Hallyu sampai udah ngeluarin kata-kata kotor? Santai aja. Bangga terhadap kebudayaan Jepang yang kalian cintai, go ahead. Itu oke banget, banggalah dengan hobi kalian, tapi bukan berarti terus jadi defensif loh.

    ...........gue mau ngomong apa sih. ANYWAY. Intinya: protes oke, ngeluarin pendapat itu oke. NGE-BASH ITU NGESELIN.

    Oh ya, dan kalau kalian emang mau membanggakan diri sebagai 'otaku'... uhhhh, kalian aja deh. Gue penggemar anime, manga, tokusatsu, tapi gue gak akan pernah menyebut diri gue otaku.

    BalasHapus
  10. sesungguhnya mereka yang terancam hanyalah takut kehilangan pembelaan akan keminoritasan yang selama ini mereka percayai (apa ini?)
    LMAO otaku minoritas, otaku? Ah, untunglah saya yg doyan ikemen2 dork dan sentai2 geblek atau ridel kepanjangan kaki ini gak doyan masuk kategori otaku. Fans asal manapun ga ada yg minoritas, sukaannya aja yg kadang terbatas. Kalau takut kehilangan 'media pelindung' ya ga usahlah ngebash negara lain. Makin ngasih cap negatif ke diri lu sendiri. ORZ

    letnan Riri, belajar sana XD

    BalasHapus
  11. INI SEMUA

    Terutama line terakhir. Sampe matipun ga akan mau dibilang otaku. Saya punya kehidupan, saya ga jadi delusional gara-gara anime, tolong jangan panggil saya otaku karena itu benar-benar hinaan buat saya. Orang lain yang waras dan bener-bener tau Jepang pasti juga ga mau dibilang otaku.
    Weaboo aja gih

    BalasHapus
  12. I like anime before it was cool, I am so hipster. Minority rules!

    ^ Pikiran begini ini yang banyak di kita, sayangnya

    Iya abis ini belajar iya iya tapi ini jauh lebih menyenangkan orz

    BalasHapus
  13. Ahahahahahaha....saya tau majalah apa ini lagi hot ya di fb juga ^^;;;

    Benernya saya juga termasuk yg menentang sich.....alasan Riri masuk akal, dan benernya alasan yg nolak juga ada benernya minus dengan kata2 yang g sopan itu tentu ajah menyudutkan mecinta K-Pop g hanya sekedar K-Pop ajah semua yg berbau Korena, mereka cuman taunya Korea tentang GirlBand n BoyBandnya ajah ^^

    Masalahnya lagi kalau di bahas mengenai Band2 korea yang paling ditakutin itu adalah pengurangan jatah anime dan sebagainya ^^

    Dan maaf cuman perkiraan sebenernya niatnya itu sepertinya buat naikin tingkat pasar, itu yg paling ak g suka.Kenapa? klo memang niat ni majalah karena banyaknya Band Korea yg berpartisipasi dalam anime maka dibahas dan dia g bakal buka poling seperti ini. Apalagi ada poling masalah Cartoon non Jepang khan oreantasinya dikasih contoh itu movie2 terkenal di bioskop. Jadi tujuannya udah jelas sich menurut khu pasar.....

    Dan masalah minor ak g suka bilang klo sebuah kelompok fans itu ada yg minor atau apa.....tapi g mungkir kalau sedikit dibanding yg umum....karena g muna memang anime kurang jalan di Indo...
    G muna juga soalnya klo dia g bisa gaet pasar dia bakal bangkrut, tapi seharusnya ada cara lain sich menurut khu....

    Sudah yg suka trolling atau bashing mah g usah didengerin...santai saja....Korea Jepang sama ajah sesama fans harus saling mencintai ehehehehe ^^



    BalasHapus
  14. Sebenernya selama band-band koreanya (apalagi yang emang isi soundtrack anime) seharusnya memang tidak masalah jika dimasukkan. Memang dari dulu biasanya begitu, kan? Cuma mungkin di sini yang dipermasalahkan orang adalah pertanyaan si majalah yang menulis di survey-nya itu "Artis Korea". Tidak ada penjelasan dari pihak yang bersangkutan mengenai apakah ini yang dibahas girlband/boyband/artis yang tidak ada hubungannya dengan animanga sama sekali, memang, tapi mau tidak mau kalau sekilas membaca jadi ada kesan begitu xD; manalagi memang pollnya benar-benar dilemparkan di tengah booming-nya KPop di Indonesia dan terlihat seolah-olah diberikan karena ingin mengikuti tren pasar. Makanya, saya rasa, karena itu banyak yang menolak.

    Dan harus diakui, cara mereka menyampaikan memang salah, sih. Pendapat berlogika bagus tapi kalau sudah bashing itu...wtf =)) Dan soal yang bangga sebagai otaku, saya no comment. Otaku di Indonesia itu kan memang dianggap...kedudukan yang 'keren', entah kenapa. Padahal kan ya memang otaku itu konotasinya sebenarnya negatif ORZ;; Minoritas...ah, asal minoritas tetep hepi gapapa sih :'| #DOR

    Saya sendiri sebenernya gapapa kalo dibahas yang ngisi-ngisi lagu di anime gitu, penasaran malah 8D cuma kalau nggak ada hubungannya sama sekali (apalagi di sana khusus tulisnya artis), rasanya memang tidak setuju. Itu aja sih xD

    BalasHapus
  15. *mau baca dulu baik2*
    tapi yaa......... *brb for comment later*

    BalasHapus
  16. hihihihi ga sempet ngomong panjang soale mau kerja
    BUT: I agree with the editors/mag because I know their reasons (which readers don't know LOL)
    *brb deh besok*

    SELAMET UJIAAAAN!

    BalasHapus
  17. maaf lagi lupa login pake yg uchihaneitai XDDD
    sebagai yg sama-sama punya bias di kedua negara, ga setuju banget sama komen2 ga mutu di fanpage itu, masukan boleh, boleh banget, tapi ngebash? Ada dasarnya gak? Tampaknya banyak yg asal jeplak.

    Kayak soal kehidupan di jepang yg down to earth dan bangunan/setting/sekolah yg sederhana apa adanya dibanding Korea yg katanya mewah? Haha lol itu mah bergantung script dan mangaka/produsernya aja men. Kalau di script tertulis setting mewah, ya masa harus pakai apartemen/flat bobrok?

    Ouran dan HYD, apa mereka pakai setting sekolah sederhana? Kalau Asuko March atau Kimi no Todoke ya memang settingnya sederhana.
    (trus ketahuan ternyata yg ngasih komen setting2an di fanpage majalah ini gak ngikutin j-movie atau j-dorama, lah tahu dari mana, dek?)

    kalau soal artis Korea ambil lahan, ga juga kok. Nickhun main di Ouran movie dan Chansung 2PM main bareng Matsuzaka Tori, atau Jaejoong JYJ main bareng Eita. dari segi kelayakan, tentu aja layak untuk dikasih porsi bahasan. Akhir2 ini banyak loh artis Jepang yg ga malu2 ngaku suka Korea, Sato Takeru, Kamiki, Miura Haruma and the gank malah joget Mister dan Genie di stage untuk umum.
    Jadi yg ngerasa Hallyu wave ngancam kedudukan 'apalah-itu-yang-lu-pikir-layak-disebut-otaku' tentu saja balik ke mereka sendiri, daripada bash kiri-kanan, bukannya mending berusaha supaya eksistensinya meluas?

    Gue fine2 aja di tenimyu ada cowo korea, ada taiwan juga malah. Fine2 aja dorama idol gue ada campur tangan korea (pssst.... malah kadang donlotannya cepet keluar karena campur tangan fans k-pop loh hihihi) karena mengutip kata kk Icha, I LOVE BEAUTIFUL THINGS. Mau cowo mau cewe, selama indah, kenapa nggak?

    BalasHapus
  18. soal urusan korea vs jepang, nampak udah ngga bisa dihindarilagi sekarang (berharap suasana tenang kyk zaman baheula aja deh)... so kyknya gue mah udah ngga bisa ngomong apa2 lagi karena percuma, kedua belah pihak udah terlalu kuat dan yg kejepit di tengah2 (always) ya majalahnya sendiri,ya kan? ke sini salah, ke sana salah... mau fair 50-50 juga dihujat kok.

    yg gue suka dari baca posting dan reply ini adalah (krn ngga terpikir sebelumnya) adalah "takut kehilangan keminoritasannya" hahahaha.... emang sih semua bilang kok, pengen anime banyak yang suka, tapi ngga pengen juga anime di mana2, pasaran ala F4 dulu (waduh ketauan bgt gue angkatannya yak?)
    jadi yg plin plan kan pihak "jepang" sendiri (ga mau sebut otaku). Mau eksis tapi keukeuh ekslusif, kalo gitu mah bikin majalah sendiri aja atuh.

    Kalo yang mau/mampu nonton konser laruku di Indo hanya segelintir, apa mereka bisa konser di sini?
    Hal2 spt inilah yg ga ada di pemirsa (dulu dan sekarang, sekarang tambah parah generasi YOutube, yg penting ya dirinya sendiri, maunya sendiri)

    gue sih ngga mau ngomongin soal kualitas"jepang" vs "korea" spt kata sapa itu di atas, semuanya ya ada plus minusnya (BENCI sama idol cewe jepang yg masih teen tapi kerjanya pose bikini dan merapatkan dada! jadi untuk soal girl grup plis deh anak2 itu masih teen, pelecehan yg dilegalkan banget, kalo ada yg berani membandingkan akb48 vs snsd, pengen gue injek2 deh *emosi pribadi, ngga ada hubnya sama korea vs jepang)

    mungkin pembaca mikir, ya bikin aja majalah yg berbeda khusus utk korea, ya kalo gampang sih pastinya udah dari dulu nongol kembarannya si majalah yg khusus meng-korea-kan diri hahaha

    jadi intinya, masalah ini sampai kapanpun ga akan beres (berapa tahun ini ya sudah berlalu?) salah satu harus ada yang mengambil keputusan apapun akibatnya. Hanya menurut gue emang generasi sekarang lebih sadis, semuanya berani mengeluarkan pendapat tanpa memikirkan perasaan orang lain, tanpa basa basi atau berusaha mencari jalan terbaik. Pokoknya maunya GUE GUE dan GUE. Itu aja sih.

    Andai orang2 yg pada ngamuk itu bisa ditenangkan dengan reply2 kalian ini yg menurut gue sih sangat masuk akal, but yeah... generasi sekarang... mayoritas merasa dirinya yg paling benar kok, ngga peduli orang lain gimana benarnya...

    mungkin yah, pemirsa harus lebih bisa chill out aja sih, ngga usah pake hati... (ngga bisa ya?) pastinya langsung ngamuk kalo ada sesuatu yg non jepang di majalahnya....

    BalasHapus
  19. mungkin satu-satunya cara menyudahi masalah ini adalah, hapus aja majalahnya. Beres kan? ngga ada lagi yg diperdebatkan LOL

    BalasHapus
  20. caranya??? nah, ini dia, harusnya pemirsa itu ngasih saran lah, jangan ngebash LOL

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karaoke pake Smule, yay or nay?

Almond Milk (Jakarta Area) Review

Activities this week : UNIQLO at Grand Indonesia and Almond Milk hunting