"She", Ketika Kebenaran Yang Kau Ketahui Bukanlah Kebenaran Yang Sesungguhnya

Halo, semuanya.

Sekarang gue lagi libur semester. Ahaayyyy menyenangkan sekali. Udah lama rasanya ga libur lama hehehehe. Liburan enaknya jalan-jalan dong ya. Tapi sayang sekali gue menghabiskan liburan di rumah karena: 1. Gue abis sakit tipes, 2. Gue ga punya duit. Berat di alasan nomor dua sebenernya. Kalo masalah sakit mah bisa diakalin lah.

Karena dua alasan di atas, gue yang super mager akhirnya cuma diem di rumah, internetan dari pagi sampe malem, nonton anime dan drama korea terbaru. Sampe akhirnya gue bosen karena ga tau mau nonton apa lagi. Iseng cari drama jepang, akhirnya nemu satu judul yang menarik perhatian gue.
“She”.
She apa? Ga tau, judulnya She aja gitu.

Btw kayaknya bakal panjang, yang mau lanjut silakan klik yaaa

Oke, kembali ke drama She tadi. Sinopsisnya gue kopas dari dramacool ya.
A female student at a prestigious high school goes missing. She had everything including looks, smarts and boyfriend. Her disappearance affects 4 other female students that knew her.
Wah mirip-mirip Pretty Little Liars gitu ya, kayaknya seru.

Akhirnya gue coba nonton satu episode, dan… gue memutuskan akan terus mengikuti drama ini.

Ceritanya dimulai dengan narasi seorang siswi SMA, Ryoko. Ryoko menulis di socmednya mengenai rumor dan kebenaran yang orang lain tidak tahu. Besar kemungkinan kalau Ryoko membicarakan tentang Azusa, teman satu sekolah Ryoko yang menghilang sejak dua minggu yang lalu. Orang-orang di sekitar Ryoko sibuk membicarakan tentang Azusa, yang cantik, pintar, dan punya segalanya. Reputasinya baik, tidak pernah punya masalah dengan siapapun, dan punya pacar yang keren.

Hmmmm tipe-tipe yang ternyata malah sebaliknya nih.

Polisi datang ke sekolah untuk bertanya kepada teman-teman terdekat Azusa. Siswi pertama yang ditanyai oleh polisi adalah Miyuri, teman sekelas Ryoko. Karena nervous, Miyuri membawa Ryoko untuk ikut bersamanya. Ryoko pun mendampingi Miyuri, tapi hanya sebagai pengamat (dia bawa-bawa video camera loh, boleh ngerekam pula sama polisinya!). Miyuri bilang, saat hari di mana Azusa menghilang, dia sedang duduk sendirian karena datang terlalu pagi. Pagi itu ia melihat Azusa berdiri di atap, lalu tanpa bicara apapun ia berbalik badan dan pergi. Ibu Azusa ternyata mengenal Ryoko, dan menanyakan tentang anaknya tersebut kepada Ryoko. Ryoko menjawab ia tidak tahu apa-apa dan khawatir karena Azusa menghilang.

Setelah selesai, kedua siswi ini kembali ke kelas dan bergabung dengan teman mereka, Saya. Saya tampak acuh dengan kenyataan bahwa teman mereka menghilang. Ia menganggap Azusa sudah dewasa dan tidak sepantasnya dicari oleh polisi.


Btw sorry picnya sangat low quality gue nontonnya yang 360p biar ga berat hehehe
Mereka juga mempertanyakan motif Azusa menghilang, karena menurut mereka kehidupan Azusa sangat sempurna.


Kemudian muncul dua siswa, salah satunya tampak menyukai Saya dan menggodanya walau Saya kelihatan jelas tidak menyukai siswa tersebut. Sedangkan satunya lagi adalah Haru, yang merupakan pacar Azusa. Untuk ukuran orang yang pacarnya menghilang dua minggu, Haru kelihatan tidak peduli dan santai.

Hmmm ada yang aneh.


Liat ekspresi semua karakter waktu Saya menanyakan hal tersebut. Hoooooooo. Hoooo… kayaknya emang ada yang ga beres.

Haru menjawab kalau dia dan Azusa sudah putus. Keempat temannya kaget karena mereka baru mendengar hal ini. Haru lalu menghindar dan pergi saat ditanya lebih lanjut.

Sepeninggal dua cowok tadi (yang mana satunya ga jelas banget deh apa fungsinya selain jadi cowok ngeselin), Ryoko, Saya, dan Miyuri kembali membicarakan tentang motif hilangnya Azusa. Pembicaraan mengarah kepada kejanggalan mengenai Azusa yang tidak masuk kelas khusus, padahal dengan nilainya yang baik ia bisa masuk kelas tersebut. Saya tiba-tiba mengeluarkan sebuah teori.


Kita tau akan mengarah ke mana pembicaraan ini. Yep, pencuri soal ujian tersebut kabarnya adalah Azusa.


Ryoko membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Azusa adalah anak yang baik. Selama pembicaraan mereka, di kelas itu ada seorang siswi yang gerak-geriknya mencurigakan. Siswi tersebut tidak sengaja menjatuhkan video cam milik Ryoko sehingga pembicaraan mereka berhenti sampai di situ.


Luar biasa mencurigakan. Denpa ternyata menyembunyikan sebuah alat (kayaknya kamera?) di kelas, yang diambilnya kembali saat kelas sedang kosong.


Saat keluar kelas, Denpa berpapasan dengan Ryoko. Denpa panik lalu pergi dengan kikuk. Ryoko masuk ke kelas yang kosong tersebut dan terlihat melihat ke sekeliling kelas. Ia lalu melihat video cam nya sendiri dengan ekspresi yang… mencurigakan juga euy.


Btw Ryoko ini cantik ya. Gue suka banget mukanya. Kalem tapi terkesan kuat gitu ga sih. Ngaco ya hahahaha.

Adegan beralih ke Miyuri yang sedang sendirian di sebuah ruangan. Dia tampak smsan? (orang jepang mah pakenya mail ya) dengan seseorang dan meminta orang tersebut datang. Tiba-tiba Ryoko datang dan Miyuri panik. Ryoko mengatakan bahwa ia tahu kalau Miyuri berbohong saat ditanya polisi, karena ia melihat Miyuri pagi itu.


Saat ditanya polisi, Miyuri bilang ia sendirian saat melihat Azusa. Namun sebenarnya saat itu Miyuri sedang berdua dengan Haru.


Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm


CALLED IT!
Kan kan kan kan kaannnnnnnn
Sialnya, saat itu mereka kepergok oleh…


Azusa.


“Oh, shit.”

Azusa yang sedang berdiri di atap lalu pergi. Tanpa mereka ketahui, Ryoko melihat semuanya dari bawah.


“Mita yo~”

Ryoko lalu meminta penjelasan dari Miyuri. Namun Miyuri malah berkata bahwa Azusa bukan anak yang sebaik yang mereka pikirkan.


Miyuri bercerita bahwa ia pernah ‘dilabrak’ oleh Azusa karena merebut pacarnya. Azusa berkata bahwa Haru tidak pantas bersama Miyuri. Miyuri menyangkal dan berkata bahwa Haru terlihat bahagia saat bersama Miyuri. Namun Azusa malah tersenyum sinis dan meninggalkannya.


“Semua orang tidak tahu bagaimana Azu yang sebenarnya”


Hm kalo liat dari ekspresi Ryoko kayaknya malah dia yang paling tahu, ehehehe.

Bersambung deh.

I really enjoyed this episode! Premisnya menjanjikan. Azusa tampak seperti karakter bermuka dua. Teman-teman terdekatnya seperti Ryoko, Miyuri, dan Saya pun tampaknya memiliki pengalaman buruk saat berteman dengan Azusa. Makanya di socmednya Ryoko menulis mengenai kebenaran. Kebenaran yang benar karena diketahui orang lain, dan kebenaran yang disembunyikan.


Bonus Ryoko lagi. Have I told you I really like her face? I did? Then I’ll say it again. Cakep yaaaaaaa kayak Dian Sastro

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karaoke pake Smule, yay or nay?

Almond Milk (Jakarta Area) Review

Activities this week : UNIQLO at Grand Indonesia and Almond Milk hunting